MATARAM. KOMPAS - Peran koperasi yang kini semakin meningkat sudah sepantasnya dijadikan instrumen bagi pertumbuhan usaha kecil dan menengah. Koperasi diperkirakan mampu menjaga kekuatan ekonomi rakyat di tengah kontraksi ekonomi dampak dari krisis global di Eropa.
Tangkap pasar global, tetapi jangan mengabaikan pasar domestik. UKM yang kini sedang didorong dengan pendekatan produk unggulan desa atau satu desa satu produk juga harus merebut nilai tambah di pasar domestik." ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan pada seminar Internasional Perkoperasian Tahun 2012 di Lombok. Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Rabu (23/5). Gubernur NTB Zainul Majdi hadir pada seminar yang juga menampilkan pembicara dari luar negeri kita.
Tangkap pasar global, tetapi jangan mengabaikan pasar domestik. UKM yang kini sedang didorong dengan pendekatan produk unggulan desa atau satu desa satu produk juga harus merebut nilai tambah di pasar domestik." ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan pada seminar Internasional Perkoperasian Tahun 2012 di Lombok. Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Rabu (23/5). Gubernur NTB Zainul Majdi hadir pada seminar yang juga menampilkan pembicara dari luar negeri kita.
Syarifuddin mengatakan, untuk meningkatkan kapasitas usaha koperasi, dibutuhkan adaptasi kebutuhan teknologi Ini dibutuhkan untuk meraih hosiJ yang efektif dan efisien.
Data Kementerian Koperasidan UKM, selama kurun waktu lima tahun ini (2007-2011), jumlah koperasi Indonesia naik 25,6 persen dari 149.793 unit (tahun 2007) menjadi 188.181 unit (tahun 2011). Aset koperasi naik signfikan dari Rp 20.25 triliun menjadi Rp 72,48 triliun. Sementara omzet naik dari Rp 63jO8 triliun menjadi Rp 95,06 triliun. Robby Tulus, Special Eniby of International Cooperative Alliance OCA), dalam pemaparannya memandang, usaha perkoperasian seharusnya mampu membangun dunia lebih baik. Dalam membangun dan menghidupkan kembali, koperasi harus bersiap untuk menghadapi liberalisasi pasar yang semakin cepat dan melebarkan pendapatan yang kini terjadi jarak antara masya-rakat perkotaan dan pedesaan.
Data Kementerian Koperasidan UKM, selama kurun waktu lima tahun ini (2007-2011), jumlah koperasi Indonesia naik 25,6 persen dari 149.793 unit (tahun 2007) menjadi 188.181 unit (tahun 2011). Aset koperasi naik signfikan dari Rp 20.25 triliun menjadi Rp 72,48 triliun. Sementara omzet naik dari Rp 63jO8 triliun menjadi Rp 95,06 triliun. Robby Tulus, Special Eniby of International Cooperative Alliance OCA), dalam pemaparannya memandang, usaha perkoperasian seharusnya mampu membangun dunia lebih baik. Dalam membangun dan menghidupkan kembali, koperasi harus bersiap untuk menghadapi liberalisasi pasar yang semakin cepat dan melebarkan pendapatan yang kini terjadi jarak antara masya-rakat perkotaan dan pedesaan.