PALANGKARAYA-- Gerakan koperasi nasional di bawah organisasi Dewan Koperasi Indonesia siap menghadapi tantangan domestik ataupun internasional sekaligus menjadi penyeimbang terwujudnya ekonomi yang berkeadilan.
Nurdin Halid, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), menjelaskan tugas-tugas itu siap dilaksanakan anggotanya, berdasarkan entitas bisnis yang disandang koperasi sebagai badan usaha yang diakui pemerintah.
Nurdin Halid, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), menjelaskan tugas-tugas itu siap dilaksanakan anggotanya, berdasarkan entitas bisnis yang disandang koperasi sebagai badan usaha yang diakui pemerintah.
”Kami bersama Kementerian Koperasi dan UKM merinstis pencapaian 300 koperasi skala besar. Dalam 2-3 tahun ke depan akan menjadi cikal bakal koperasi dunia,” ujarnya kepada wartawan pada Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) 2012 di Lapangan Temanggung Tiliung, Kalaimantan Tengah, Kamis (12/7/ 2012).
Sinergitas yang dilaksanakan bersama Kementerian Koperasi dan UKM untuk meningkatkan peranan koperasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Melalui hubungan mesra dengan instansi pemberdaya koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) itu, dia berharap bisa meningkatkan kontribusi koperasi bagi indonesia.
Nurdin secara tegas dan terbuka meminta kepada pemerintah pusat agar Dekopin bersama seluruh jajarannya, diberi kesempatan menjalankan usaha lain seperti kesempatan sama diberikan kepada pelaku usaha nasional.
Namun, masih dalam konteks usaha yang pernah dipercayakan pemerintah, yakni menjadi penyalur pupuk bersubsidi khusus melayani petani yang juga anggota Dekopin. Agenda yang diusung itu juga untuk program ketahanan pangan nasional.
Permintaan berikutnya bahwa komunitas koperasi juga perlu didukung pemerintah pusat melalui kebijakan khusus untuk menciptakan sistem permodalan yang layak. Dengan demikian peranan dan kontribusi koperasi makin besar perekonomian nasional.
Melalui momentum Harkopnas, katanya semoga bisa mendukung keinginan gerakan koperasi nasional. Sedangkan permintaan yang dilayangkan Nurdin Halid sesuai hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dekopin 2012 belum lama di Jakarta.
Adapun kegiatan lain Dekopin menjelang Harkopnas 2012 melibatkan seluruh anggotanya atau Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) dari ke-33 provinsi. Gerakan itu juga menyelenggarakan pasar murah, bakti sosisal, membersihkan lingkungan hingga kampanye sadar koperasi.
”Yang pasti, PBB mengakui maanfaat koperasi adalah alat bagi kemakmuran rakyat. Sekitar 3 miliar pendudukan dunia saat ini dilayani usaha koperasi. Resolusi PBB pada 2009 bahkan menjadikan koperasi sebagai sarana pembangunan nasional di setiap negara,” ujarnya. (bas)
Sinergitas yang dilaksanakan bersama Kementerian Koperasi dan UKM untuk meningkatkan peranan koperasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Melalui hubungan mesra dengan instansi pemberdaya koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) itu, dia berharap bisa meningkatkan kontribusi koperasi bagi indonesia.
Nurdin secara tegas dan terbuka meminta kepada pemerintah pusat agar Dekopin bersama seluruh jajarannya, diberi kesempatan menjalankan usaha lain seperti kesempatan sama diberikan kepada pelaku usaha nasional.
Namun, masih dalam konteks usaha yang pernah dipercayakan pemerintah, yakni menjadi penyalur pupuk bersubsidi khusus melayani petani yang juga anggota Dekopin. Agenda yang diusung itu juga untuk program ketahanan pangan nasional.
Permintaan berikutnya bahwa komunitas koperasi juga perlu didukung pemerintah pusat melalui kebijakan khusus untuk menciptakan sistem permodalan yang layak. Dengan demikian peranan dan kontribusi koperasi makin besar perekonomian nasional.
Melalui momentum Harkopnas, katanya semoga bisa mendukung keinginan gerakan koperasi nasional. Sedangkan permintaan yang dilayangkan Nurdin Halid sesuai hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dekopin 2012 belum lama di Jakarta.
Adapun kegiatan lain Dekopin menjelang Harkopnas 2012 melibatkan seluruh anggotanya atau Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) dari ke-33 provinsi. Gerakan itu juga menyelenggarakan pasar murah, bakti sosisal, membersihkan lingkungan hingga kampanye sadar koperasi.
”Yang pasti, PBB mengakui maanfaat koperasi adalah alat bagi kemakmuran rakyat. Sekitar 3 miliar pendudukan dunia saat ini dilayani usaha koperasi. Resolusi PBB pada 2009 bahkan menjadikan koperasi sebagai sarana pembangunan nasional di setiap negara,” ujarnya. (bas)